Sabtu, 15 Oktober 2011

Mengapa Riba Dilarang ?


1.    Allah Yang Maha Kuasa dan Bijaksana tidak mungkin mengharamkan sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi manusia, tetapi hanya mengharamkan apa yang membawa mudharat bagi manusia, baik secara individu maupun masyarakat.

2.    Cara riba merupakan jalan usaha yang tidak sehat karena keuntungan yang diperolah si pemilik modal bukan merupakan hasil pekerjaan atau jerih payahnya. Keuntungan yang didapat dengan mengeKJKSloitir orang lain yang pada dasarnya lebih Iemah dan padanya Praktek semacam ini merugikan pengusaha kecil dan kecil bawah dan sebaliknya menambah kekayaan bagi orang-orang kaya dan orang-orang kuat tanpa menanggung resiko apapun.
     Harta tidak melahirkan harta, uang tidak menelorkan uang. Harta baru dapal berkembang dengan cara kerja dan jerih payah untuk kedua belah pihak dan kemaslahatan masyarakat. sehingga merealisasikan kehidupan bersama yang adil antara harta dan kerja.

3.    Riba dapat menyebabkan krisis akhlak dan rohani. Orang yang mempunyai modal (besar) berkeinginan menambah harta kekayaannya dengan cara apa saja. Hal ini meninggalkan sifat tamak dan egois tanpa memperdulikan lingkungan masyarakat sekelilingnya, dan mempertinggi jurang pemisah antara si kaya dan si miskin yang pada akhirnya bisa menimbulkan rasa asosial Setiap kelompok mementingkan golongannya sendiri, cenderung, kepada perpecahan, saling menjatuhkan, dan akan saling bentrok satu sama lain.

4.    Riba bisa menyebabkan manusia enggan bekerja, hanya hidup dari mengambil harta manusia dengan jalan batil tidak mengacuhkan kebaikan dan keburukan, yang penting harta bertambah, tidak ada rasa sayang kepada Si miskin. Hal ini sangat bertentangan dengan Islam yang mengutamakan kerja keras dan rasa kasih sayang kepada fakir miskin.

5.    Riba dapat menyebabkan kehancuran dan Kepapaan, banyak orang yang kehilangan harta benda dan akhirnya menjadi fakir miskin Sebaliknya pihak yang mempunyai modal, bisa memiliki harta orang lain dengan hanya mengeluarkan modal yang sedikit.

6.    Banyak pakar ekonomi yang berkeyakinan bahwa krisis ekonomi dewasa ini disebabkan oleh sistem riba. Sistem riba banyak menimbulkan bencana di beberapa negara dan bangsa. Di Indonesia sendiri Keberhasilan pembangunan ternyata juga menimbulkan kesenjangan ekonomi yang dapat menimbulkan kerawanan sosial. Perbankan dengan sistem bunga mempunyai peranan   yang    besar    dalam   menciptakan   konglomerasi   dan   sekaligus kesenjangan   ekonomi.   Perbankan  dengan   sistem  bunga  dikenal   sangat berhasil   dalam   mcnghimpun   tabungan   masyarakat   dengan   bunga   yang menarik.  Berkat rayuan-rayuan dan janji-janji keuntungan yang besar maka masyarakat   berduyun-duyun   menabung   di  bank.   Pada   prakteknya  bagi masyarakat  lapisan   bawah   lebih   mudah   menabung  daripada   meminjam. Mengapa demikian? Kalau menabung batasan jumlah yang bisa ditabung tidak terlalu besar dan bisa dilakukan o!eh mereka. Dan ini adalah kiat bank' untuk menarik dana dari masyarakat yang umumnya terdiri dan masyarakat lapisan menengah dan masyarakal lapisan bawah  Kemudian siapa yang bisa meminjam? Yang mampu meminjam ialah mereka yang mempunyai usaha besar karena bank membatasi jumlah pinjaman minimum yang jumlahnya cukup     besar    dan     bervariasi    menurut    masing     masing     bank,     dan memprioritaskan kepada peminjam yang jumlah pinjamannya lebih besar karena keuntungan bank akan lebih besar dan biaya operasionalnya lebih Kecil. Di samping itu tidak semuya orang  mampu membayar tingkat bunga pinjaman yang berlaku.  Maka penyaluran dana hanya abagi mereka yang mampu membayar bunga simpanan saja yang mempunyai akses ke bank yang   umumnya   para   nasabah   utama   mereka   adalah   para   pengusaha besar/konglomerat. Seperti diketahui bahwa secara teori perbankan, biaya operasional perbankan dibebankan kepada penyaluran dana, dan ini artinya biaya operasional Bank gaji pegawai, sewa gedung, listrik, telepon, promosi, hadiah-hadiah dll), dibebankan kepada peminjam dana Ini artinya peminjam danalah yang sebenarnya yang menanggung biaya operasional bank. Apakah sampai di sini sudah selesai? Tenyata tidak, bunga adalah konsep biaya maka beban bunga pinjaman yang sudah tinggi itu oleh peminjam dana, sebanyak mungkin  akan digeserkan kepada  penanggung akhir. Siapakah mereka?  Mereka adalah rakyat (kecil) sebagai penanggung akhir. Bagaimana caranya? Apabila peminjam dana adalah pedagang maka beban bunga itu digesernya kepada harga barang yang dijual. Sedangkan apabila peminjam dana adalah seorang produsen maka beban harga itu digesernya kepada harga   barang/jasa yang diproduksi Akibatnya, pihak-pihak yang selalu diuntungkan ialah pedagang, pengusaha, bank, dan penyimpan dana di atas, pihak lain yang selalu dirugikan yaitu Rakyat Kecil sebagai  penanggung beban biaya terakhir Maka yang didapat oleh rakyat kecil adalah mereka hanya mempunyai akses ke bank pada tigkat menabung yang relatif kecil yang berarti keuntungan yang mereka dapat pun lebih kecil, tetapi rakyat kecil yang besar jumlahnya membuat bank lebih banyak menghimpun dana dari mereka dengan janji dan iming-iming hadiah. Kalau hal ini berlangsung secara terus-menerus. maka akan terjadi pemindahan kekayaan dari rakyat kecil kepada yang kaya/konglomerat, baik melalui simpanan mereka di bank secara langsung, maupun sebagai penanggung beban biaya terakhir Khusus mengenai tabungan di bank oleh rakyat kecil, bukan ini berarti tanpa mereka sadari membantu permasalan bagi pengusaha (besar) yang kadang-kadang bermasalah Kalau hal tersebut di atas terus berlangsung dalam jangka panjang, akan terjadi jurang pemisah yang semakin jauh dan dalam antara yang kaya dengan yang miskin. Dan inilah yang disebut bisa menimbulkan bencana oleh banyak pakar ekonomi.

7.    Di samping hal di atas, riba juga dapat menimbulkan kejahatan-kejahatan moral dan spiritual, diantaranya:
a.   Egois,
b.   Bakhil,
c.    Berwawasam sempit,
d.   Berhati batu,
e.   Sikap yang tidak mengenal belas kasihan,
f.     Mendorong sikap tamak, dan
g.    Menebarkan sikap cemburu,

Kesemuanya akan menimbulkan kesengsaraan di kalangan masyarakat.

Imam Razi menjelaskan mengapa riba dilarang, beberapa diantaranya dirangkum di bawah ini:
-            merampas kekayaan orang lain,
-            merusak nilai moral,
-            yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin semakin miskin,

1 komentar:

  1. This is really helpful for answer my sejarah question😊..thank you very much

    BalasHapus